Jumat, 11 Juni 2010

Anak dan Sekolah

Psikologi Anak

Anak dan Sekolah

Daycare adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok, biasanya dilaksanakan pada saat jam kerja. daycare merupakan upaya yang terorganisasi untuk mengasuh anak-anak di luar rumah mereka selama beberapa jam dalam satu hari bilamana asuhan orang tua kurang dapat dilaksanakan secara lengkap. dalam hal ini, pengertian daycare hanya sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua dan bukan sebgai pengganti asuhan orangtua (Perserikatan Bangsa-bangsa,1990).

Definisi PAUD menurut Wikipedia, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan suatu transisi anak ke kehidupan sekolahdari kehidupan keluarga. Terbagi menjadi dua tingkat, yaitu TK A dan TK B. Pembagian ini biasanya hanya didasarkan pada umur, kecuali untuk kasus khusus dimana anak dianggap belum mampu untuk naik kelas walaupun umurnya sudah mencukupi.

Sasaran belajar khusus TK:

Tumbuh mandiri

Belajar memberi, berbagi dan menerima kasih sayang

Mampu bergaul dengan orang lain

Belajar mengontrol diri

Belajar peran non seksis

Memahami badan sendiri

Latihan motorik halus dan kasar

Memahami dan mengontrol dunia kebendaan

Belajar kata baru dan mengontrol orang lain

Mengembangkan rasa positif terhadap hubungan dengan dunia

Sekolah Dasar

Anak-anak mengemban peran baru sebagai pelajar, berinteraksi, menjalin hubungan baru, mengadopsi kelompok acuan baru, dan mengembangkan standar baru untuk menilai diri sendiri. sekolah memberi anak sumber ide baru yang kaya untuk membentuk perasaan diri mereka. Pada masa ini pula kemandirian anak mulai terbentuk. Anak tidak bergantung pada guru atau orang tua, anak melakukan hal-hal dengan sendiri, dan anak menunjukkan rasa percaya diri, seperti menikmati keahlian-keahlian baru, menunjukkan ketekunan untuk menguasai salah satu keahlian baru. selain itu, anak mulai mendapatkan kosa kata baru dan mengalami peningkatan dari segi bahasa maupun berhitung. Anak masuk sekolah dasar akan mulai bisa bersikap lebih positif seperti mengikuti kegiatan rutin di sekolah, menaati peraturan. Dan anak memiliki tanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan di sekolah.

Selain adanya sekolah formal seperti diatas, terdapat sekolah non formal seperti homeschooling dan sekolah alam.

Homeschooling

Istilah Homeschooling sendiri berasal dari bahasa Inggris berarti sekolah rumah. Homeschooling berakar dan bertumbuh di Amerika Serikat. Homeschooling dikenal juga dengan sebutan home education, home based learning atau sekolah mandiri. Pengertian umum homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya. Memilih untuk bertanggungjawab berarti orangtua terlibat langsung menentukan proses penyelenggaraan pendidikan, penentuan arah dan tujuan pendidikan, nilai-nilai yang hendak dikembangkan, kecerdasan dan keterampilan, kurikulum dan materi, serta metode dan praktek belajar (bdk. Sumardiono, 2007:4). Peran dan komitmen total orangtua sangat dituntut. Selain pemilihan materi dan standar pendidikan sekolah rumah, mereka juga harus melaksanakan ujian bagi anak-anaknya untuk mendapatkan sertifikat, dengan tujuan agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Kekurangan dan Kelebihan Homeschooling

Kelebihan dari homeschooling ini antara lain, sesuai dengan kebutuhan keluarga, biaya bisa disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan keluarga, anak lebih terlindungi dari pengaruh negative seperti pergaulan yang menyimpang, dapat menggali potensi anak lebih maksimal. Adapun kelemahan homeschooling yaitu, diperlukannya perhatian dan tanggung jawab dari orang tua penuh, anak jadi kurang bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya atau kelompok, adanya efek akibat perlindungan atau proteksi yang diberikan oleh orang tua seperti tidak bisa menyelesaikan masalah sendiri dan lainnya.

Sekolah Alam

Sekolah alam adalah sekolah dengan konsep pendidikan berbasis alam semesta. Di sekolah alam, anak-anak tidak hanya belajar di dalam kelas melainkan belajar di luar kelas yaitu lingkungan sekitar. Adanya sekolah alam ini diharapkan anak mampu memahami alam sekitar mereka dan dapat benar-benar memanfaatkan ilmu pengetahuan mereka di kehidupan sehari-hari. Anak-anak akan belajar di alam terbuka yang tentunya akan lebih menyenangkan dan jauh dari rasa bosan. Kelebihan dari sekolah alam, anak tidak terpaku hanya pada satu teori saja. Namun mreka dapat memahami dan mempraktekkan langsung apa yang mereka pelajari di alam. Peraturan yang diterapkan di sekolah alam tidak terlalu ketat dibandingkan dengan sekolah biasa, anak-anak juga bisa menemukan banyak hal-hal yang baru dan bereksplorasi di alam, biaya sekolah alam juga cukup terjangkau oleh orang tua. Kelemahannya tidak ada peraturan atau tata tertib seperti di sekolah biasa yang memungkinkan anak menjadi tidak terkendali, dan kurikulum yang diterapkan terlalu luas sehingga melibatkan berbagai disiplin ilmu yang terkadang tidak mempedulikan tingkat pelajaran.



Sumber: Santrock, J.W. 2007. Perkembangan Anak Jilid Dua. Erlangga. Jakarta

Pormadi Simbolon, SS. Homeschooling sebagai pendidikan alternatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar